ANALISIS KESALAHAN
DALAM PEMBELAJARAN BAHASA
DALAM PEMBELAJARAN BAHASA
Dosen Pengampu :
M. Bayu Firmansyah, M.Pd
Disusun Oleh :
Dewi Anta Sari
PBSI 2016 B (16188201044)
STKIP PGRI PASURUAN
Jl. Ki Hajar Dewantara No 27-29 Pasuruan
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
2016/1017
ANALISIS KESALAHAN
DALAM PEMBELAJARAN
BAHASA
Kesalahan
berbahasa adalah penyimpangan kaidah dalam pemakaian bahasa. Jika kesalahan itu
dilakukan oleh anak kecil yang sedang dalam proses menguasai B1 biasanya
disebut errors (silap). Sementara,
jika dilakukan oleh orang dewasa disebut mistake
(kesalahan).
A.
Bahasa Antara Bukan Kesalahan Berbahasa
Bahasa antara merupakan bahasa yang dihasilkan oleh
seseorang yang sedang dalam proses menguasai bahasa kedua. Ciri utama bahasa
antara (interlanguage) adalah adanya
penyimpangan struktur lahir dalam bentuk kesilapan (errors) berbahasa.
Silap (errors) merupakan
penyimpangan bentuk lahir dari struktur baku yang terjadi karena pemakai belum
menguasai sepenuhnya kaidah bahasa.
Data-data yang dipakai untuk mengamati bahasa antara
pembelajar adalah data yang ada relevansinya dengan bahasa antara itu sendiri,
yaitu: (a) ujaran bahasa asli penutur yang dihasilkan oleh pembelajar, (b)
ujaran bahasa antara yang dihasilkan oleh pembelajar, dan (c) ujaran bahasa
sasaran (B2) yang dihasilkan oleh penutur asli bahasa itu.
B.
Sebab Terjadinya Kesalahan Dalam Proses Belajar Bahasa
Proses sentral adalah proses belajar bahasa kedua atau
bahasa asing yang terjadi pada sistem kognisi pembelajar. Sistem kognisi
berkembang sesuai dengan tahap perkembangan pikiran. Secara keseluruhan dapat
diidentifikasi proses-proses sentral yang menyebabkan terjadinya kesilapan
berbahasa sebagai berikut:
a) Over generalisasi,
b) Transfer,
c) Penerapan kaidah dalam konteks yang keliru,
d) Proses pengajaran yang tidak efisien,
e) Penerapan kaidah secara tidak lengkap,
f) Perumusan kaidah secara keliru,
g) Strategi belajar B2,
h) Strategi komunikasi dan
i)
Pengabaian
pembatasan pemakaian kaidah B2.
C.
Langkah Analisis Kesalahan Berbahasa
Langkah
analisis kesilapan Corder (1971) mengemukakan tiga tahap.
Pertama,
tahap mengenal kalimat-kalimat idiosinkretik.
Dengan melihat kalimat yang baik dan yang tidak baik susunannya, analisis
dapat merekonstruksi kalimat yang dianggap benar oleh penutur B2 baik ekspresi
maupun konteksnya.
Kedua,
mendeskripsikan bahasa natara berdasarkan pasangan-pasangan kalimat yang
baik dan jelek strukturnya di atas tadi. Ketiga,
adalah penjelasan. Penjelasan itu menyangkut masalah mengapa bahasa antara
itu “demikian adanya”. Kemudian dilanjutkan kepada tahap interpretasi. Dalam menginterpretasi analis berusaha merekonstruksi
kalimat.
D.
Implikasi AKs Dalam PBI
Penelitian kemampuan berdwibahasa terhadap anak-anak
SD di DIY oleh Dr. Soepomo menunjukkan bahwa kemampuan berBI-nya masih lemah.
Hal ini dibuktikan dengan banyaknya kesalahan pembelajar dalam ber-BI.
Sebab-sebab terjadinya kesalahan adalah (1) pengertian yang kacau, (2)
interferensi, (3) karena logika yang belum masak, (4) karena analogi, dan (5)
sikap sembrono (Soepomo, 1997).
Bertolak dari teori-teori dasar analisis “bahasa
antara” melalui analisis kesalahan serta berbagai sebab terjadinya, kiranya
analisis kesalahan dapat diterapkan untuk meningkatkan keberhasilan pencapaian
tujuan pengajaran bahasa.
DAFTAR
PUSTAKA
Pranowo. 2015. Teori Belajar Bahasa: untuk Guru Bahasa dan Mahasiswa Jurusan Bahasa. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Komentar
Posting Komentar