Analisis Kontrastif (AK) Dalam Pembelajaran Bahasa

ANALISIS KONTRASTIF (AK)
DALAM PEMBELAJARAN BAHASA

Dosen Pengampu :
M. Bayu Firmansyah, M.Pd






Disusun Oleh :
Dewi Anta Sari
PBSI 2016 B (16188201044)

STKIP PGRI PASURUAN
Jl. Ki Hajar Dewantara No 27-29 Pasuruan
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
2016/1017



ANALISIS KONTRANSTIF (AK)
DALAM PEMBELAJARAN BAHASA

Analisis Kontranstif muncul pada waktu Fries (1945) mengajukan hipotesis bahwa materi pengajaran yang paling efektif dalam proses menguasai B2 adalah materi yang didasarkan pada deskripsi secara cermat mengenai bahasa target yang akan dipelajari dan kemudian dibandingkan dengan bahasa ibu.
Sama seperti teori pada umumnya yang akan mengalami penyangkalan, kehebatan Analisis Kontranstif pun pernah diragukan karena kelemahan-kelemahan yang dipaparkan oleh Ronald Wardhaugh (1970). Walaupun demikian, bukan berarti sudah tertutup jalan untuk mencari kemungkinan diterakannya AK dalam mengajarkan bahasa kedua.

A.    Linguistik Kontranstif
Linguistik Kontranstif adalah suatu cabang ilmu bahasa yang tugasnya membandingkan secara sinkronis dua bahasa sedemikian rupa sehingga kemiripan dan perbedaan kedua bahasa itu bisa dilihat (Lado, 1975). AK sendiri memiliki beberapa versi yaitu versi keras (VK), versi lemah (VL), dan versi moderat (VM).
Apapun versinya, usaha untuk mengontraskan dua sistem bahasa hendaknya dilakukan dengan langkah-langkah:
a)      Deskripsi kedua bahasa yang akan dikontraskan.
b)      Seleksi unsur-unsur kesamaan dan perbedaan kedua bahasa.
c)      Mengontraskan perbedaan kedua sistem bahasa.
d)     Meramalkan sebab-sebab kesulitan belajar berdasarkan hasil pengontrasan tersebut.

  v  Analisis Kontranstif pada dasarnya bertujuan untuk:
a)      Memberikan wawasan tentang persamaan dan perbedaan antara bahasa pertama dengan bahasa kedua yang akan dipelajari.
Tujuan pertama ini dimaksudkan untuk menegakkan kesemestaan bahasa serta ciri-ciri khas dari masing-masing bahasa.
b)      Menjelaskan dan memperkirakan masalah-masalah (yang timbul) dalam belajar B2.
Tujuan yang kedua yaitu ingin mengukuhkan pendapat pembelajar B2 bahwa bahasa itu berbeda-beda.
c)      Mengembangkan bahan pelajaran bahasa kedua untuk pengajaran bahasa.
Tujuan yang ketiga yaitu pengembangan materi pembelajaran bahasa.

    B.     Kritik Terhadap AK

Analisis Kontrastif yang mencoba mengontraskan dua bahasa yang berbeda dengan maksud untuk mengenali sebab-sebab timbulnya interferensi dan meramalkan kesukaran belajar pembelajar ternyata menimbulkan berbagai kritik dari ahli bahasa maupun ahli pengajaran bahasa. Diantaranya yaitu:

1)      Dikemukakan oleh Ronald Wardhaugh (1970) bahwa AK menimbulkan ketidakpastian karena tidak memadainya teori linguistik yang ada.
2)      Dikemukakan oleh Whitman dan Jakson (1972) bahwa AK baik secara teoritis maupun praktis hasilnya tidak memadai untuk meramalkan interferensi yang diperbuat oleh pembelajar.
3)      Dikemukakan oleh Brown (1980) bahwa AK yang populer itu ternyata hanya berhasil meramalkan kesulitan dalam bidang fonologi.
4)      Dikemukakan oleh Abdul Wahab, bahwa penerapan AK terhadap dua sistem bahasa yang sangat berbeda harus ditinjau kembali. Argumentasi yang diajukan adalah pengamatannya terhadap kontras BI dengan bahasa Sansakerta dalam bidang sintaksis.


DAFTAR PUSTAKA

            Pranowo. 2015. Teori Belajar Bahasa: untuk Guru Bahasa dan Mahasiswa Jurusan Bahasa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 

Komentar