Asesmen Keterampilan Berbahasa dan Bersastra

ASESMEN KETERAMPILAN BERBAHASA DAN BERSASTRA

Dosen Pengampu :
M. Bayu Firmansyah, M.Pd




Disusun Oleh :
Dewi Anta Sari
PBSI 2016 B (16188201044)

STKIP PGRI PASURUAN
Jl. Ki Hajar Dewantara No 27-29 Pasuruan
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 2018/2019




ASESMEN KETERAMPILAN BERBAHASA DAN BERSASTRA



A.  Asesmen Keterampilan Berbahasa
1.        Asesmen Keterampilan Mendengarkan
Tingkatan asesmen kemampuan mendengarkan dapat digolongkan atas asesmen mendengarkan tingkat ingatan, asesemen mendengarkan tingkat pemahaman, asesmen mendengarkan tingkat penerapan, asesmen mendengarkan tingkat analisis, asesmen mendengarkan tingkat sintesis, dan asesmen mendengarkan tingkat evaluasi.
Bentuk asesmen mendengarkan adalah sebagai berikut (a) identifikasi peristiwa atau kejadian, (b) identifikasi tema cerita, (c) identifikasi topik percakapan, (d) menjawab pertanyaan wacana, (e) merumuskan inti wacana, (f) menceritakan kembali. 

2.        Asesmen Keterampilan Berbicara
Bentuk-bentuk asesmen berbicara antara lain (a) berbicara singkat berdasarkan gambar, (b) wawancara, (c) menceritakan kembali, (d) pidato atau berbicara bebas (e) percakapan terpimpin, (f) diskusi. 

3.        Asesmen Keterampilan Membaca
Menurut Taksonomi Bloom, taksonomi membaca dapat disusun menjadi tingkat literal, interpretatif, dan kritis/kreatif. 
Membaca Literal  meliputi: pengetahuan dan pemahaman. Membaca interpretatif  meliputi terapan. Sedangkan membaca kreatif meliputi analisis, sintesis dan evaluasi.
Bentuk pengukuran kemampuan membaca yang dapat digunakan guru adalah (a) tes "Cloze", (b) membaca sekilas, (c) membaca teknik, (d) menjawab pertanyaan bacaan, (e) meringkas isi bacaan, (f) kritik terhadap tulisan. 

4.         Asesmen Keterampilan Menulis
Bentuk asesmen kemampuan menulis adalah (a) tes unsur-unsur kemampuan menulis, (b) menulis reproduksi, (c) menulis produksi.

B.  Asesmen Aspek Kesastraan
1.                     Asesemen Keterampilan Mendengarkan
Pengungkapan kemampuan mendengarkan itu dapat berwujud latihan-latihan mengerjakan tugas tertentu, misalnya berupa tanya jawab singkat mengenai wacana sastra yang didengarkan dan mengungkapkan kembali pemahaman siswa secara lisan dan tertulis.

2.                     Asesmen Keterampilan Berbicara
Tugas ini dapat dilakukan misalnya dengan cara mengungkapkan atau menceritakan kembali secara lisan isi teks sastra yang diperdengarkan dan atau yang dibaca dan kemudian diikuti tugas berdiskusi. 

3.                     Asesmen Keterampilan Membaca
Asesmen kemampuan membaca yang diselenggarakan secara khusus dapat dilakukan dengan cara (1) ujian tulis pemahaman bacaan sastra dengan bentuk soal objektif dan esai, (2) ujian pemahaman bacaan secara lisan dan tertulis. 

4.                     Asesmen Keterampilan Menulis
Secara umum ada dua macam tugas menulis yang dapat diberikan yaitu menulis sebagai hasil tanggapan terhadap teks-teks kesusastraan, dan menulis kreatif.




DAFTAR PUSTAKA 
Wahyuni, Sri & Syukur Ibrahim. 2014. Asesmen Pembelajaran Bahasa. Bandung: PT Refika Aditama. 

Komentar