Langsung ke konten utama

Pendekatan dan Metodologi Pembelajaran Bahasa

PENDEKATAN DAN METODOLOGI BAHASA 

Dosen Pengampu :
M. Bayu Firmansyah, M.Pd




Disusun Oleh :
Dewi Anta Sari
PBSI 2016 B (16188201044)

STKIP PGRI PASURUAN
Jl. Ki Hajar Dewantara No 27-29 Pasuruan
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 2019/2020





PENDEKATAN DAN METODOLOGI PEMBELAJARAN BAHASA 

      
  A. Pendekatan 
      Beberapa pemikiran dari Semi (1993) berkenaan dengan pendekatan dan metodologi pengajaran dan beberapa ahli pembelajaran bahasa lainnya: 

a. Pendekatan Formal 
   Pendekatan ini menganggap pembelajaran bahasa sebagai suatu kegiatan rutin yang konvensional, dengan mengikuti cara-cara yang telah biasa dilakukan berdasarkan pengalaman. Pendekatan formal dipakai dalam 2 metode pembelajaran bahasa yaitu metode terjemahan tata bahasa dan metode membaca.

b. Pendekatan Fungsional 
           Pendekatan ini menyarankan apabila mempelajari bahasa sebaiknya melakukan kontak langsung dengan masyarakat atau orang yang menggunakan bahasa itu. Pendekatan ini memunculkan berbagai metode mengajar bahasa antara lain metode langsung, metode pembahasan, metode intensif, metode audio visual, metode linguistik.

c. Pendekatan Integral 
         Dalam hal ini pengajaran bahasa harus merupakan sesuatu yang multidimensional, artinya banyak faktor yang harus dipertimbangkan dalam pengajaran.

d. Pendekatan Sosiolinguistik 
      Pedekatan ini adalah studi tentang hubungan gejala masyarakat dengan gejala bahasa. Konsepnya antara lain: Bahasa merupakan identitas kelompok, bahasa sebagai alat komunikasi, dan lain sebagainya.

e. Pendekatan Psikologi 
        Pendekatan psikologi bahasa berkaitan dengan ilmu yang menelaah bagaimana peserta didik belajar dan bagaimana peserta didik sebagai individu yang kompleks. Asumsi-asumsi psikologis yang dimanfaatkan antara lain: (a) teori behaviorisme: segala tingkah laku atau kegiatan seseorang merupakan respons terhadap adanya stimulus, (b) teori gestalt: teori ini beranggapan bahwa setiap individu mempunyai kajian mendalam, (c) teori kognitif: segala aktivitas manusia yang dilakukan dengan sadar bersumber pada otak dan digerakkan oleh kognitif. 

f. Pendekatan Psikolinguistik 
    Pendekatan ini bertumpu pada pemikiran tentang bagaimana proses yang terjadi dalam anak ketika mulai belajar bahasa serta bagaimana pula perkembangannya. Pandangan ini ditandai oleh dua ciri pokok yaitu fisikalisme dan determinisme. 

g. Pendekatan Behaviorisme 
  Pendekatan behaviorisme dapat dikendalikan dari luar yaitu dengan stimulus respons. Lingkungan memberikan stimulus atau rangsangan sedangkan pembelajar memberikan respons.

h. Pendekatan Pengelolaan Kelas 
1) Pendekatan Otoriter: merupakan proses belajar untuk menciptakan dan mempertahankan ketertiban suasana kelas. 
2) Pendekatan Permisif: merupakan serangkaian kegiatan pengajar yang mengoptimalkan kebebasan pembelajar untuk melakukan sesuatu. 
3) Pendekatan Pengubahan Perilaku: pendekatan ini berdasar pada teori bahwa semua perilaku pembelajar baik yang disukai maupun yang tidak disukai adalah hasil belajar. 
4) Pendekatan Iklim Sosio Emosional: pendekatan ini berpandangan bahwa pengelolaan kelas yang efektif merupakan fungsi dari hubungan yang baik antara pengajar dengan peserta didik, antara peserta didik dengan peserta didik lainnya.
5) Pendekatan Proses Kelompok: pendekatan ini didasarkan atas prinsip-prinsip sosial dalam psikologi dan dinamika kelompok. 

i. Pendekatan Komunikatif 
         Pendekatan komunikatif memiliki ciri-ciri sebagai berikut: a) acuan berpijaknya adalah kebutuhan peserta didik dan fungsi bahasa, b) silabus pengajaran harus ditata sesuai dengan fungsi pemakaian bahasa, c) tujuan utama adalah komunikasi yang bertujuan.

2. Metode 
      Metode adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan. Beberapa metode pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran bahasa: 
  a) Metode terjemahan tata bahasa: metode ini berpegang pada disiplin mental dan pengembangan intelektual, ciri-cirinya adalah seleksi kosakata berdasarkan teks bacaan yang dipakai, unit yang mendasar adalah kalimat, dan lain-lain. 

b) Metode membaca: metode ini bertujuan agar peserta didik mempunyai kemampuan memahami teks bacaan yang diperlukan dalam belajar.

c)  Metode audio lingual: metode ini mengutamakan pengulangan. Metode audiolingual: hasil perpaduan antara linguistik struktural dengan psikologi behavioristik yang memandang proses pembelajaran dari sudut conditioning.

d) Metode reseptif dan produktif: metode reseptif mengarah pada proses penerimaan isi bacaan baik yang tersurat maupun yang tersirat metode.

e) Metode langsung: berasumsi bahwa belajar bahasa yang baik adalah belajar langsung menggunakan bahasa secara intensif dalam komunikasi.

f) Metode komunikatif: menitikberatkan pada terjadinya komunikasi selama proses belajar berlangsung dan faktor pengajar memegang posisi penting selama proses belajar.

g) Metode integratif: integratif berarti menyatukan beberapa aspek ke dalam satu proses integratif terbagi menjadi Inter bidang studi dan antar bidang studi bidang studi.

h) Metode Kuantum: mengutamakan percepatan belajar dengan cara keikutsertaan peserta didik dalam melihat potensi diri dalam kondisi diri.

i) Metode konstruktivistik: didasari oleh teori belajar kognitif yang menekankan pembelajaran kooperatif, pembelajaran generatif, strategi pertanya, inkuiri dan keterampilan metakognitif.

j) Metode partisipatori: menekankan keterlibatan peserta didik secara penuh. peserta didik dianggap sebagai penentu keberhasilan belajar.

k) Metode kontekstual pembelajaran kontekstual adalah konsepsi pembelajaran yang membantu pengajar menghubungkan mata pelajaran dengan situasi dunia nyata.

l) Metode pembelajaran bahasa komunitas: dalam kegiatan pembelajaran pengajar cenderung pasif karena kedudukannya sebagai pembimbing saja.

m) Metode respon fisik total: para pengajar harus dapat berperan sebagai pengarah semua tingkah laku peserta didik.

n) Metode cara diam: apabila pengajar akan menggunakan metode ini mereka harus menempatkan bahasa sebagai pembentuk aturan, tidak dipandang sebagai hasil pembentukan kebiasaan.

o) Metode sugestopedia: metode ini akan membantu pembelajar berkonsentrasi dan tanpa disadari pembelajar tersebut akan menyimpan berbagai macam aturan kebahasaan dan sejumlah kosakata yang pernah diajarkan.

3. Teknik
      Teknik merupakan suatu kiat, siasat atau penemuan yang digunakan untuk menyelesaikan serta menyempurnakan suatu tujuan langsung. 

4. Teknik Penyajian Pelajaran 
     1) Teknik penyajian diskusi, 2) teknik penyajian kerja kelompok, 3) teknik penyajian penemuan, 4) teknik penyajian simulasi, 5) teknik penyajian unit teaching, 6) Teknik penyajian sumbang saran, 7) teknik penyajian inkuiri, 8) teknik penyajian eksperimen, 9) teknik penyajian demonstrasi, 10) teknik penyajian karya wisata, 11) teknik penyajian kerja lapangan, 12) teknik penyajian secara kasus, 13) teknik penyajian secara sistem regu, 14) teknik penyajian latihan tubian, 15) teknik penyajian ceramah. 





DAFTAR PUSTAKA 

Iskandarwassid & Dadang Sunendar. 2016. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendekatan Linguistik Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

  PENDEKATAN LINGUISTIK DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Dosen Pengampu : M. Bayu Firmansyah, M.Pd ­­ Disusun Oleh : Dewi Anta Sari PBSI 2016 B (16188201044) STKIP PGRI PASURUAN Jl. Ki Hajar Dewantara No 27-29 Pasuruan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 2016/1017

Makalah Estetika Sastra - Analisis Puisi Catetan Th. 1946 Karya Chairil Anwar

ESTETIKA SASTRA Dosen Pengampu : Drs. M. Zaini, M.Pd Disusun Oleh : Dewi Anta Sari  (16188201044) STKIP PGRI PASURUAN Jl. Ki Hajar Dewantara No. 27-29 Pasuruan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Tahun Akademik 201 6 /201 7 KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat dan anugerah-Nya saya dapat menyelesaikan tugas  mata kuliah estetika sastra. Makalah yang berjudul “ Estetika Sastra ” ini saya buat dalam rangka menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Bapak Drs. M. Zaini, M.Pd selaku dosen mata kuliah Estetika Sastra.             Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada dosen mata kuliah ini selaku pembimbing, teman-teman yang telah memberi inspirasi, dan semua orang yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.             Saya sadar makalah ini jauh dari sempurna, oleh karena itu saya sangat mengharapkan kritik d

Makalah Analisis Wacana Dalam Pembelajaran Bahasa

ANALISIS WACANA  DALAM PEMBELAJARAN BAHASA Dosen Pengampu : M. Bayu Firmansyah, M.Pd Disusun Oleh : Dewi Anta Sari PBSI 2016 B (16188201044) STKIP PGRI PASURUAN Jl. Ki Hajar Dewantara No 27-29 Pasuruan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 2016/1017 ANALISIS WACANA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA Makalah Untuk Diseminarkan Dikelas PBSI 2016 B Dosen Pengampu : M. Bayu Firmansyah, M.Pd Disusun Oleh : Dewi Anta Sari (16188201043) STKIP STIT PGRI PASURUAN Jl. Ki Hajar Dewantara No 27-29 Pasuruan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 2016/1017 KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat dan anugerah-Nya saya dapat menyelesaikan tugas  mata kuliah estetika sastra. Makalah yang berjudul “ Analisis Wacana Dalam Pembelajaran Bahasa ” ini saya buat dalam rangka menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Bapak M. Bayu Firmansyah , M.