PENYUSUNAN TES BAHASA
Dosen Pengampu :
M. Bayu Firmansyah, M.Pd
Disusun Oleh :
Dewi Anta Sari
PBSI 2016 B (16188201044)
STKIP PGRI PASURUAN
Jl. Ki Hajar Dewantara No 27-29 Pasuruan
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 2019/2020
Langkah-langkah penyusunan tes meliputi 9 langkah berikut: (1) menyusun tujuan tes, (2) menyusun kisi-kisi tes, (3) menulis soal tes, (4) menelaah soal tes, (5) melakukan uji coba tes, (6) menganalisis butir soal, (7) memperbaiki tes, (8) merakit tes, (9) menggunakan test, (10) menafsirkan hasil tes.
A. Menentukan Tujuan Tes
Ditinjau dari tujuannya ada empat macam tes yang digunakan di lembaga pendidikan, yaitu (1) tes penempatan, (2) tes diagnostik, (3) tes formatif, dan (4) tes sumatif.
Tes diagnostik untuk mengetahui kesulitan belajar yang dihadapi peserta didik. Tes formatif untuk memperoleh masukan tentang tingkat keberhasilan pelaksanaan proses pembelajaran. Tes sumatif untuk menentukan keberhasilan belajar peserta didik.
B. Menyusun Kisi-kisi Tes
Syarat kisi-kisi antara lain (1) harus mewakili kurikulum, (2) ditulis dengan singkat dan jelas, (3) soal dapat disusun sesuai dengan bentuk soal. Hal yang penting dalam menentukan materi tes adalah kompetensi dasar yang ingin dicapai, materi, dan indikator soal.
C. Menulis Soal Tes
Sebelum soal-soal tes disusun, terlebih dahulu ditentukan jumlah butir tes yang akan dibuat. Setelah ditetapkan jumlah butir tes yang harus dipersiapkan sesuai dengan jenis dan bentuk tes yang akan digunakan, selanjutnya dilakukan penulisan butir-butir tes untuk memperjelas tes. Untul memperoleh tes, maka perlu dilengkapi dengan petunjuk cara mengerjakan tes.
D. Menelaah Soal Tes
Cara menelaah butir-butir tersebut adalah (1) telaah secara kualitatif, yakni telaah oleh teman sejawat dalam rumpun keahlian yang sama, dilakukan sebelum tes diuji coba atau digunakan, (2) telaah secara kuantitatif, yakni analisis berdasarkan hasil uji coba atau hasil penggunaan tes, dilakukan setelah tes diuji coba atau digunakan.
E. Melakukan Uji Coba Tes
Tujuan uji coba adalah untuk mengukur validitas dan reliabilitas. Uji validitas dimaksudkan untuk mencari kesesuaian tes dengan kemampuan yang akan diukur. Uji reliabilitas dimaksudkan untuk melihat kemampuan tes tersebut melakukan pengukuran dengan tingkat keajekan tertentu.
F. Menganalisis Butir Soal
Secara garis besar dapat dikatakan bahwa ada dua cara menganalisis soal yaitu analisis soal secara teoretik atau kualitatif dan analisis soal secara empiris atau analisis soal secara kuantitatif.
G. Memperbaiki Tes
Memperbaiki tes dikelompokkan menjadi tiga kelompok: (1) butir-butir tes yang dianggap baik atau diterima, (2) butir-butir tes yang tidak baik atau ditolak, (3) butir-butir tes yang kurang baik diperbaiki.
H. Merakit Tes
Dalam merakit tes, butir-butir soal dapat dikelompokkan menurut urutan kompetensi dasar, taraf kesukaran, dan format atau komposisi bentuk soal.
I. Melaksanakan Tes
Beberapa kondisi fisik yang perlu mendapat perhatian ialah jarak tempat duduk, cahaya, ventilasi, ketenangannya, serta gangguan-gangguan yang mungkin timbul. Di samping kondisi fisik, yang perlu mendapat perhatian lagi ialah kondisi psikis siswa.
J. Menafsirkan Hasil Tes
Menafsirkan hasil tes dilakukan dengan cara membuat tabel spesifikasi yang mampu menunjukkan konsep atau sub konsep atau tema atau subtema kompetensi dasar mana yang belum dikuasai peserta didik.
PENYUSUNAN TES BAHASA
Langkah-langkah penyusunan tes meliputi 9 langkah berikut: (1) menyusun tujuan tes, (2) menyusun kisi-kisi tes, (3) menulis soal tes, (4) menelaah soal tes, (5) melakukan uji coba tes, (6) menganalisis butir soal, (7) memperbaiki tes, (8) merakit tes, (9) menggunakan test, (10) menafsirkan hasil tes.
A. Menentukan Tujuan Tes
Ditinjau dari tujuannya ada empat macam tes yang digunakan di lembaga pendidikan, yaitu (1) tes penempatan, (2) tes diagnostik, (3) tes formatif, dan (4) tes sumatif.
Tes diagnostik untuk mengetahui kesulitan belajar yang dihadapi peserta didik. Tes formatif untuk memperoleh masukan tentang tingkat keberhasilan pelaksanaan proses pembelajaran. Tes sumatif untuk menentukan keberhasilan belajar peserta didik.
B. Menyusun Kisi-kisi Tes
Syarat kisi-kisi antara lain (1) harus mewakili kurikulum, (2) ditulis dengan singkat dan jelas, (3) soal dapat disusun sesuai dengan bentuk soal. Hal yang penting dalam menentukan materi tes adalah kompetensi dasar yang ingin dicapai, materi, dan indikator soal.
C. Menulis Soal Tes
Sebelum soal-soal tes disusun, terlebih dahulu ditentukan jumlah butir tes yang akan dibuat. Setelah ditetapkan jumlah butir tes yang harus dipersiapkan sesuai dengan jenis dan bentuk tes yang akan digunakan, selanjutnya dilakukan penulisan butir-butir tes untuk memperjelas tes. Untul memperoleh tes, maka perlu dilengkapi dengan petunjuk cara mengerjakan tes.
D. Menelaah Soal Tes
Cara menelaah butir-butir tersebut adalah (1) telaah secara kualitatif, yakni telaah oleh teman sejawat dalam rumpun keahlian yang sama, dilakukan sebelum tes diuji coba atau digunakan, (2) telaah secara kuantitatif, yakni analisis berdasarkan hasil uji coba atau hasil penggunaan tes, dilakukan setelah tes diuji coba atau digunakan.
E. Melakukan Uji Coba Tes
Tujuan uji coba adalah untuk mengukur validitas dan reliabilitas. Uji validitas dimaksudkan untuk mencari kesesuaian tes dengan kemampuan yang akan diukur. Uji reliabilitas dimaksudkan untuk melihat kemampuan tes tersebut melakukan pengukuran dengan tingkat keajekan tertentu.
F. Menganalisis Butir Soal
Secara garis besar dapat dikatakan bahwa ada dua cara menganalisis soal yaitu analisis soal secara teoretik atau kualitatif dan analisis soal secara empiris atau analisis soal secara kuantitatif.
G. Memperbaiki Tes
Memperbaiki tes dikelompokkan menjadi tiga kelompok: (1) butir-butir tes yang dianggap baik atau diterima, (2) butir-butir tes yang tidak baik atau ditolak, (3) butir-butir tes yang kurang baik diperbaiki.
H. Merakit Tes
Dalam merakit tes, butir-butir soal dapat dikelompokkan menurut urutan kompetensi dasar, taraf kesukaran, dan format atau komposisi bentuk soal.
I. Melaksanakan Tes
Beberapa kondisi fisik yang perlu mendapat perhatian ialah jarak tempat duduk, cahaya, ventilasi, ketenangannya, serta gangguan-gangguan yang mungkin timbul. Di samping kondisi fisik, yang perlu mendapat perhatian lagi ialah kondisi psikis siswa.
J. Menafsirkan Hasil Tes
Menafsirkan hasil tes dilakukan dengan cara membuat tabel spesifikasi yang mampu menunjukkan konsep atau sub konsep atau tema atau subtema kompetensi dasar mana yang belum dikuasai peserta didik.
DAFTAR PUSTAKA
Wahyuni, Sri & Syukur Ibrahim. 2014. Asesmen Pembelajaran Bahasa. Bandung: PT Refika Aditama.
Wahyuni, Sri & Syukur Ibrahim. 2014. Asesmen Pembelajaran Bahasa. Bandung: PT Refika Aditama.
Komentar
Posting Komentar